Posts Tagged tetangga genit

Seks bersemi Dirumah Kontrakan

Cerita seks. Sebut saja namaku Ardi, usiaku saat ini menginjak 25 tahun dan baru saja menyelesaikan study ilmu computer disalah satu universitas di Jakarta, baru-baru ini aku pindah dari kost2an ke salah satu kontrakan didaerah yang lumayan padat penduduk tapi melihat dari orang2 yang menetap disana sepertinya orang2 dari kelas menengah.
Kontrakan yang aku tempati terdiri dari 20 rumah yang berbaris sebelah menyebelah, kebetulan aku menempati posisi paling tengah, saat pindahan aku mengetahui kalau keluarga disamping kanan kontrakanku adalah pasangan suami istri keturunan Chinese yg baru menikah kurang lebih 2 minggu dan juga baru pindah ke kontrakan tersebut, suaminya bernama Anton mempunyai perawakan tinggi dan wajah yg lumayan tampan, usianya 29 tahun dan dia bekerja sebagai seorang accounting di salah satu perusahaan terkemuka di Jakarta sedangkan istrinya bernama Siska tidaklah berkerja, usianya sekitar 25 tahun penampilannya sungguh2 sepadan karena mempunyai wajah yang cantik dan tubuh yg proporsional dengan tinggi sekitar 165 cm, kulitnya putih dengan bulu2 hitam halus dilengannya, pinggang yg langsing tapi mempunyai bokong yang bulat dan menonjol, tapi yang membuat aku sangat terkagum adalah buah dadanya yang lumayan besar dan membusung seakan menantang untuk dipegang, kutaksir ukurannya saat itu sekitar 36.

Kalau tetanggaku yang sebelah kiri adalah pasangan suami istri keturunan sunda yang telah menikah kurang lebih 3 tahun dan sudah dikarunia seorang putra berusia 2,5 tahun, suaminya bernama Mang Ujang berusia sekitar 35 tahun dan bekerja sebagai seorang security di sebuah Bank, sedangkan istrinya bernama Ece Geulis berusia sekitar 30 tahun dan kesehariannya juga mengurus rumah dan anaknya, Ece Geulis inipun tidak kalah cantik, dia mempunyai kulit halus kuning langsat, walaupun sudah pernah melahirkan tapi bentuk tubuhnya sungguh dapat menggiurkan setiap lelaki yang melihatnya, tingginyapun sekitar 165 cm, untuk tubuh aku piker antara Siska dan Ece Geulis kurang lebih mempunyai nilai yang sama.

Malam itu pkl. 21.00 hujan turun dengan derasnya aku belum tertidur karena aku masih mempunyai pekerjaan untuk melengkapi CV ku, keberuntungan dating kepadaku karena Mas Anton tetangga sebelah kananku menawarkanku sebuah pekerjaan ditempatnya bekerja, sedang asyiknya aku bekerja aku terganggu oleh bunyi gemeretak seperti ranjang yang berderak2, aku menjadi penasaran akan bunyi tersebut, ternyata suara tersebut datang dari dinding sebelah kananku, pikiran nakalku mulai bermain dan aku mencoba untuk menempelkan telingaku kedinding, oleh karena dinding kontrakan tersebut tidaklah tebal aku mendengar sesuatu yang membuat jantungku berdebar2, aku mendengar suara napas 2 orang sedang berpacu menggapai nikmat, aku terus mendengar sampai suara itu terhenti.
Malam itu pikiranku berkecamuk, aku membayangkan siska tetanggaku yang cantik dan sexy itu sedang ditunggangi oleh suaminya, hujan masih turun dengan derasnya, entah dorongan darimana aku mulai mencari celah di dalam kontrakanku untuk mengintip aktifitas pasangan tersebut, hanpir 15 menit aku memperhatikan seluruh dinding tapi tak satupun celah yang kudapatkan, aku merebahkan diri menenangkan diri sambil terus berpikir, tak sengaja aku melihat ke bubungan atap kontrakanku ternyata disitu ada celah sebesar ukuran orang, biasanya celah diatap setiap rumah memang disediakan untuk memeriksa jaringan listrik yang putus, akupun mendapat ide untuk menaiki atap rumahku melalui celah tersebut, cukup sulit dan beresiko tapi napsuku tidak bisa dibendung, dengan nekat kuambil senter dan tangga lalu kunaiki atap kontrakanku, sesampainya diatas sungguh gelap hanya ada beberapa cahaya yang tembus dari beberapa rumah, aku bergerak perlahan mendekati atas kamar pasangan tersebut, kususuri pelan2 tiang2 pembatas dan akhirnya aku berada tepat diatas kamar tersebut, aku berusaha mencari2 celah dikamar tersebut, sungguh beruntung ternyata atap kamar mereka juga sama dengan kamarku yaitu mempunyai celah atau pintu darurat diatasnya, pelan2 kugeser penutup dari triplek tersebut dan jantungku seakan ingin meledak, aku menelan ludahku karena aku melihat pemandangan yang luar biasa indah, aku melihat siska sedang tergolek telanjang bulat tanpa ada selembar benangpun menutupi tubuhnya yang luar biasa indah, aku yang sehari-harinya hanya bisa membayangkan kemontokannya dibalik kaos putih transparan yang sering digunakannya kini aku mendapat pemandangan yang luar biasa, payudaranya besar begitu kencang dan bulat, kemaluannya yang begitu licin, kelihatan sekali dia sangat merawat organ intimnya, aku terus memperhatikan mereka, terlihat mereka sedang berbicara dan tangan suaminya terus mempermainkan payudara istrinya, trus dipermainkan akhirnya gairah istrinya pun bangkit kembali, aku mendengar siska berkata “ Mas..burung mas nakal, dia bangun lagi tuh..hihihi”, anton pun menjawab”yah pasti bangunlah dia kan mau masuk ke sarangnya, diluar kan dingin, tolong dimandiin donk sayang sebelum dimasukan kesangkarnya..”, siska menjawab” ah aku gak mau kalau disuruh jilatin, aku kan geli, pokoknya aku gak mau ya Mas!”, Anton menjawab,” oke2 kalau gak mau, sini aku masukkan saja ke sangkarnya, aku mau kamu nungging donk!”, dan aku melihat siska merubah posisinya untuk menungging, woow sungguh luarbiasa pantat wanita ini, sunggu2 bulat dan begitu menantang, tak ada kulihat guratan2 selulit di pantat dan pahanya, begitu bersih..
Melihat hal tersebut aku gak tahan pelan2 kukeluarkan penisku dan mulai mengocoknya dengan tanganku sembari terus kuperhatikan adegan panas yang ada dibawahku, klimaksku tidak terbendung berbarengan dengan klimaks yang mereka dapatkan, sebelum aku kembali kekamarku lama juga kupandangi wajah siska yang begitu cantik saat tertidur pulas dalam keadaan telanjang setelah 2 ronde digenjot oleh suaminya.

Didalam kamarku aku termenung dan berpikir bagaimana caranya agar aku bisa menikmati tubuh siska, satu2nya jalan aku harus melakukan pendekatan yang intens terhadap keluarga ini dan saat aku berpikir aku mendapat ide yang cemerlang yaitu aku harus merekam setiap adegan yang terjadi dirumah mereka, aku punya rencana besok aku harus pergi ke glodok untuk mencari camera pengintai yang paling bagus, aku akan membeli mungkin cukup banyak untuk aku tempatkan diatas bubungan rumah anton dan oh iya aku juga akan menempatkannya pada tetangga sebelah kiriku.

Tak sabar aku menunggu pagi hari untuk menjalankan rencanaku, pagi2 sekali aku sudah terbangun karena aku masih penasaran dengan kemolekan tubuh siska, akupun naik kembali keatap rumahku dan mencari letak kamar mandi mreka, mungkin saja aku bisa mengintip siska mandi, aku sekarang sudah berada tepat dikamar mandi mereka dan sudah mendapatkan celah diatapnya, tapi kulihat siska belum mandi, lama kutunggu ternyata tidak kelihatan juga, aku mencoba beranjak ke atas kamar mereka, dan disana kulihat ternyata siska sudah mandi dan sedang berdiri berkaca didepan kaca, dia hanya memakai sebuah handuk yang tidak terlalu besar, yang hany dapat menutupi payudara dan kemaluannya, penantianku tidak sia-sia saat dia mulai membuka handuknya, dengan bebasnya payudaranya menggelantung indah dan bongkahan pantatnya terlihat begitu menantang, akupun menelan ludah menyaksikan pemandangan tersebut, kulihat suaminya masuk kekamar dengan baju kerja yang sudah rapi, mungkin akan berangkat kerja, dari belakangnya suaminya berusaha memeluk dan meremas payudara siska, mereka berciuman, siska berkata “ Sudahlah mas..nanti gak kerja loh..”
“ Sis, nanti kamu pergi ke pasar?” Tanya Anton.
“ Iya, ada yang mau aku beli nih, Mas bisa antar aku?”
“ Waduh sepertinya tidak bisa say..aku buru-buru mau meeting”
“ oke deh, sebenarnya aku sih malas pergi sendiri karena jarak pasar tersebut lumayan jauh, ya sudah tidak apa2, nanti aku coba cari ojek saja, sudah lah kamu pergi kerja saja, tidak usah khawatir” . suaminya segera bergegas pergi kerja.
aku terus menyaksikan sampai siska menutupi payudaranya dengan bra hitam yang sexy dan tubuhnya dengan tanktop putih.
mendengar apa yang mereka bicarakan otak nakalku mulai bekerja, segera aku bergegas untuk turun kekamarku, maksud hatiku aku mau mencoba pendekatan dengan siska, mungkin aku ingin mencoba menawarkan diri mengantar siska kepasar.

Saat aku beranjak mau turun, samar2 kudengar suara gemericik air dari tetangga sebelah kiriku, pikirku siapa lagi kalau bukan Ece Geulis, kesempatan ini tidak boleh disia-siakan, aku mendekati ke arah suara tersebut dan mencari celah untuk mengintip, aku mendapat dan langsung kuintip, wooow ternyata benar!! Seorang bidadari cantik tengah melepaskan satu persatu pakaiannya, ternyata Ece Geulis sedang bersiap untuk mandi, ck ck ck, aku kembali menelan ludahku dan penisku pun kembali menegang, aku sungguh beruntung semalaman aku mendapatkan pemandangan yang luarbiasa, pelan tapi pasti akhirnya tubuh molek tersebut akhirnya terbuka seluruhnya, aku kagum dengan wanita ini biarpun sudah memiliki anak tapi kesintalan tubuhnya masih sangat bagus, dengan mataku aku sapu semua lekuk dari tubuh Ece Geulis, payudaranya juga besar dan masih kelihatan kekencangannya, uuh rasanya ingin sekali aku meraih ,meremas dan menghisap kedua gunung tersebut..

Selang hampir 10 menit aku memperhatikan Ece Geulis mandi aku tersadar akan rencanaku terhadap siska yang akan pergi ke pasar, segera aku turun dari atap rumahku lalu segera mandi, selesai mandi akupun mempersiapkan baju kesukaanku karena baju tersebut sedikit memperlihatkan sisi atletis dari tubuhku, aku pun segera mengeluarkan motor Honda CBR ku dan kuparkir dihalaman depan rumahku, karena antara masing2 kontrakan tidak pisahkan pagar atau tembok maka akan sangat mudah untuk bertegur sapa pikirku, aku pun berpura2 mengelap motorku.
Tak lama kulihat siska keluar dari pintu kontrakannya sambil tersenyum menyapaku, oh my God cantiknya wanita ini pikirku.
“ Pagi mas Ardi, sedang apa?” sapa siska.
“ Pagi juga bu Siska, ini lagi siap2 mau berangkat ke tempat kuliah ada yang masih ketinggalan di kampus” sahutku.
“ Ibu mau kemana?” Tanya ku berpura-pura.
“ ini loh aku mesti kepasar, tapi aku sebenarnya malas karena letaknya jauh, disini cari ojek dimana ya?” Tanya siska, sambil ditampilkan diwajahnya muka sedih.
“ maaf bu siska, kalau gak keberatan boleh aku temani ke pasar biar gak diganggu preman disana, setelah itu aku baru jalan ke kampus?” tanyaku.
“ Memangnya searah?, dan Mas Ardi tidak keberatan? Nanti ada yang marah lagi?” sahut siska.
“ tenang aja bu Siska, aku belum punya pacar, lagipula searah dan juga sekalian mau sedikit membalas kebaikan suami ibu karena telah memberikan saya pekerjaan” jawabku.
“ oh begitu, memangnya mas Ardi ketempat kuliah jam berapa? Nanti aku ganggu waktuny lagi?” jawab siska seakan tidak enak hati.
“ aku waktunya bebas koq, kan sudah lulus, tenang aja pokoknya beres deh..” sahutku.
“ oke deh kalau Mas Ardi gak keberatan, terima kasih ya!”
Diapun mendekatiku, jantungkupun berdetak tidak karuan, semalaman hingga pagi aku memandangi tubuh telanjangnya dan sekarang dia akan berboncengan denganku, woow ternyata bila kita berusaha pasti ada jalan..hehe.
Motorku telah ku starter dan kulihat siska mulai menaiki motorku, karena motor ku tinggi dan posisi duduk siska searah denganku alhasil tubuh bagian atasnya jatuh kepunggungku, tak sengaja payudaranya menyentuh punggungku, tanganku sedikit bergetar, aku menahan napas menerima tekanan dadanya dipunggungku, ternyata dadanya keras juga, tak terasa penisku menegang..
Siskapun tersadar dan menempatkan tangannya untuk membatasi dadanya agar tidak menyentuh punggungku.
“ Maaf ya Mas Ardi gak sengaja” gumam siska dibelakangku.
“oh Iya gak apa2, justru saya yang minta maaf motor saya terlalu tinggi dan nungging, tapi kalau kelamaan aku yang bisa bahaya Bu siska” candaku.
“ Koq bahaya? Kenapa?” sahut siska.
“ ya iyalah, aku bisa2 grogi dan gak konsentrasi bawa motornya saking empuknya,hehe” jawabku.
“ ih, Mas Ardi bisa aja, memangnya gak pernah kesentuh sama begituan?” Tanya siska penasaran.
“ hehe, aku belum pernah tuh, baru kali ini sama bu siska, sampai2 panas dingin aku,hehe” jawabku menimpali.
Karena gemas siska mencubit pahaku, hal ini membuat penisku aku semakin terasa tegang.
“ ih bu Siska jangan gitu dong, nanti kalau aku gak tahan gimana? Mau tanggung jawab”
Kulihat wajah bu siska memerah, sungguh cantik wanita ini, rambutnya tergerai dan tertiup oleh angina.
Kami pun terdiam seribu bahasa, tak terasa kami sudah sampai di parkiran pasar.

Selama kurang lebih 15 menit aku menemani siska belanja kebutuhannya, aku melihat seluruh mata lelaki disana menyantap kesintalan tubuh siska yang hanya terbalut tank top putih dan bra hitam yang terlihat membayang di bajunya, setelah selesai belanja kembali dia terlihat kebingungan..
“Kenapa Bu siska?” Tanya ku.
“ Mas Ardi aku bingung pulangnya, ternyata jauh juga ya, kalau naik ojek aku jadi takut dijahati, gimana ya Mas?”
“ Ya sudah aku anterin lagi pulang deh..”
“ tapi Mas Ardikan mau kekampus?” Tanya siska.
“ Gak apa2, besok2 aku bisa, sebenarnya aku Cuma mau minta tolong teman untuk buatkan aku CV lamaran, aku masih bingung” jawabku.
“ oh begitu, kenapa gak bilang dari tadi, kan aku bisa buatkan untuk Mas Ardi, aku bisa koq, pokoknya bagus deh”
Sahut siska.
“ oke deh kalau begitu, jadi malu aku bu, yuk sekarang kita pulang”
“ oh iya Mas Ardi jangan panggil saya Ibu donk, kita kan masih seumuran, aku kan masih muda juga, anak aja belum punya, kita saling panggil nama aja ya? Gimana ardi?” pinta siska.
“ oke deh siska” sahut ku menyetujui.

Tak lama kami sampai juga dikontrakan, aku melihat sekeliling keadaan masih sepi, mungkin semua sudah berangkat kerja. Aku menarik napas aman pikirku.

“ trima kasih ya Ardi!” sahut siska saat turun dari motor.
“ iya sama2, oh iya Cv saya kira2 kapan bisa dibuatkan sis?” tanyaku mengingatkan.
“ nanti ya setelah aku masak sayur2 ini, aku nanti panggil kamu deh, kamu istirahat dulu aja”
“ nanti di misscal aja, atau sms juga boleh” kataku
“ boleh juga, berapa no hp kamu di?” Tanya siska.
Akupun memberitahukan no hp milikku kepadanya dan diapun memberikan nomornya kepadaku.

Kami sama2 masuk kedalam kontrakan kami masing2, karena masih penasaran aku kembali naik keatap rumahku dengan maksud kembali mengintip aktifitas dari siska.

Didalam kamarnya kembali aku disuguhkan pemandangan yang luarbiasa karena siska mengganti bajunya dengan daster terusan dengan lengan tali, mungkin dia kegerahan setelah dari pasar tadi, dan mulailah dia memasak, aku segera turun untuk memikirkan rencana selanjutnya.

Tak terasa 1 jam berlalu, sepertinya siska sudah selesai memasak, tak lama kudengar suara sms di handphoneku berbunyi, “ Ardi aku sudah selesai nih, kamu sudah bisa datang, oh iya bawa juga file2 kamu ya.” Sms dari siska.
“Oke, aku segera ke sana, thx” jawabku, aku segera mengganti celana panjangku dengan celana pendek berbahan halus, biar gampang pikirku.

Akupun mengetuk pintu kontrakannya, tak lama pintu dibuka dan aku dipersilakan masuk.

“ Silakan duduk di, sebentar aku aku ambilkan minum” kata siska.
“ waduh gak usah repot2 sis, kaya orang jauh aja” sahutku.
“ Gak apa2, namanya juga tamu masa dicuekin, santai aja lagi” balasnya.
Tak lama siska keluar lagi sambil membawa minuman, sambil merunduk dia menaruh gelas berisi coca cola dingin dimeja, karena daster yang dipakainya mempunyai coak V yang lumayan lebar aku melihat kedua gunung kembar miliknya tersembul diantara bra hitamnya, wow indah sekali bila dilihat dari jarak sedekat ini. Sungguh beruntung kau Anton pikirku.

Siskapun tersadar kalau milik kesayangannya itu dipandangi olehku, dan segera menutup dengan nampan.

“ Ih kamu nakal ya lihat2 punyaku, gak boleh tahu” sahut siska dengan wajah memerah.
“ maaf ya sis, gak sengaja, tapi bagus banget koq, pantesan waktu tadi kesentuh di motor enak banget” jawabku bercanda.
Tak sadar penisku terbangun dan tercetak jelas sekali di celana pendekku.
Mata siska ternyata melihat perubahan pada celanaku, wajahnya merah dan sempat menelan ludahnya.
“ tuh kan beneran” sambil tangannya menunjuk ke celana pendekku dan buru2 berjalan ke dapur dengan tangan menutupi matanya.
, aku berkat dalam hati, kau tidak usah malu sis karena aku sudah melihat seluruh tubuhmu yang luarbiasa menggairahkan itu..tunggu saatnya aku akan menikmati tubuhmu dank kau pasti akan ketagihan denganku.

Sekembalinya dari dapur terlihat siska sudah bisa menguasai diri dan menanyakan file2 yang aku bawa, dan dia mengambil kursi untuk mengerjakan CV ku dikomputerku.

“ Tunggu ya di, sebentar aku buatkan” kata siska.
Oleh karena ada yang masih bingung dia memanggilku untuk mendekat, aku beranjak dari kursi ruang tamu dan mendekat berdiri disampingnya, kembali aku melihat pemandangan yang luar biasa karena, payudara siska terlihat jelas diantara celah daster yang dipakainya. Oh good position pikirku.

Aku berusaha menguasai diri agar tidak kelihatan grogi dan menjawab satu persatu pertanyaan dari siska sambil mata dengan rakusnya menyapu semua permukaan dari payudara siska, kulitnya begitu halus dan rambut2 halus tumbuh dipermukaan kulitnya.

Tak sadar keluar perkataan dariku,
“ Sis, bener gak kata orang, kalau perempuan mempunyai bulu2 halus dikulitnya, napsunya sexnya besar?” Tanyaku.
Siska sempat terkaget menyadari kalau aku mempehatikannya. Dengan malu2 dia menjawab:
“ aku sih gak pernah dengar di omongan seperti itu, memangnya kenapa?, kamu masih ngeliatin tubuhku ya? Aku bilangin suamiku loh” sahut siska mengancam.
“ iya de sorry, habisnya kamu cantik banget sih, tadi aja dipasar semua lelaki perhatiin kamu, aku jadi iri sama mereka bisa pandangi kamu, sedang aku yang deket sama kamu gak boleh liat2” jawabku sedih.

Kulihat ada perubahan di wajah siska mendengar perkataanku, dia menelan ludah.
“ oke deh kamu boleh liatin tapi gak boleh sentuh2 ya”jawabnya.
“ boleh bebas ngeliatin nih?” tanyaku penasaran.
“ iya tapi jangan kelewatan ya” sambil tersenyum dia menjawabku.
“ nah kalau begini baru adil, tapi kalau siska mau liatin aku juga gak apa2, bebas koq,hehe” candaku.
“ ih apa yang aku liat dari kamu, tak usah ya” sombongnya.
“ ah tadi kamu liatin celanaku, sambil menelan ludah lagi, artinya apa tuh?”tanyaku sengit.
“ ih nakal bener nih ardi, habisnya gimana gak liat…” katanya terbata-bata.
“ habisnya apa?” sahutku menyerbu.
“ gee…de..banget kelihatannya” jawabnya gemetar.
“ masa sih, dari luar mana kelihatan, itukan Cuma bungkusnya doank” jawabku pura2.
“ gede tau..ah udah ah nanti kita gak selesai2 nih..” jawabnya mengalihkan.
“ yah kalo gak selesai sekarang, besok aja kita lanjutin lagi, aku senang koq dibantuin sama cewe cantik dan sexy seperti kamu, hehe”jawabku.
“Ardi!!, sudah donk” dengan raut muka merah dia membentakku.
“ ok de, sorry, yuk kita lanjutkan” jawabku.

Kamipun terlibat pembicaraan yang serius kurang lebih 1 jam, sampai akhirnya CV ku selesai dibuatnya.
Akupun beranjak untuk pamit dengan siska.
“ Terima kasih ya sis” sahutku.
“sama2 di” jawabnya.
“ Oh iya sis CV ini kapan ya aku bisa berikan sama suami kamu?” tanyaku.
“ nanti jam 7 malam kamu datang saja kesini ketemu sama suami kamu, biar aku certain juga soal kenakalan kamu godain2 aku, biar diomelin sekalian, hihi” siska pun tertawa lepas.
“ ih kamu jahat banget sis, jangan diceritain donk, inikan rahasia kita berdua,hehe, ok de nanti aku datang ya, oh iya nanti pakai baju yang sexy lagi ya, hehe” candaku.
“ hu maunya tuh!, enak aja”sambil tersenyum dia menjawabku.

Kami pun berpisah siang itu, aku kembali ke kontrakanku, niatku untuk beli camera pengintai aku urungkan karena sudah mendapat lampu hijau dari siska.
Sekembalinya ke kamar aku masih penasaran dengan siska, akupun naik kembali ke atap kamarku menuju ke atas kamarnya, aku mulai mengintipnya, ternyata siska sedang berbaring istirahat, matanya sedikit terpejam, aku terkaget saat kulihat tangannya yang kanan bergerak kearah payudaranya dan meremasnya dan tangannya yang kiri bergerak kearah kemaluannya, oh ternyata dia sedang melakukan masturbasi, hehehe ternyata kamu juga terangsang ya sis, hehe rencanaku sudah berjalan mulus, tinggal tunggu waktunya pikirku.

Aku terus memperhatikan siska yang sedang mastubasi itu dengan seksama, tiba2 timbul ide nakalku, aku bergegas turun, kulangkahkan kakiku menuju pintu rumahnya dan ku ketok pintu rumahnya.
“ Sis, siska, bukain pintu donk, ada yang ketinggalan nih” teriakku.
“ i..yaa..iiyaa, tunggu sebentar ya,” jawabnya terdengar gemetar.
Tak lama keluar juga siska dengan wajah sedikit merah dan keringatan.
“ ada apa ya di?” tanyanya.
“ tadi kan kamu kerjain Cv aku masih ada yang teringgal satu yang belum di print” jawabku.
“ sorry ya ganggu istirahat kamu, kamu koq keringatan gitu, kamu cape ya?” tanyaku sambil berjalan masuk ke ruang tamunya.
“ iya aku kecapean kali, tadi lagi rebahan dikamar, eh kamu panggil2 aku, ya udah aku nyalain dulu komputernya, tunggu ya” jawabnya.
“ Mau gak aku pijitin lehernya, biar pegal2nya rada enteng?” aku menawarkan diri.
“ emangnya bisa? Tp gak mau ah nanti kamu macem2 sama aku..” katanya to the point.
“ aku ini jagonya pijit memijit tau, soal macem2 sih tergantung respon kamunya tuh, aku sih bisa nahan diri, tapi kamu kan aku gak tau, hehehe”
“ ah paling kamu yang gak kuat” balasnya.
“ kita buktikan saja, gimana?” kataku.
“ Oke” jawabnya tak mau kalah.
“ mana lehernya?” aku mulai mendekat dan tanganku kuarahkan ke lehernya.
Siska pun memberikan lehernya untuk ku pijit, pelan dan lembut mulai ku pijit lehernya, kulihat dia mulai menikmati pijatanku, kadang2 tangan ku bergerak nakal berusaha membuat dasternya jadi lebih terbuka agar aku dapat melihat payudaranya yang montok, sungguh aku menikmati pemandangan tersebut, tak terasa penisku menegang dan ternyata sudah merapat menekan kepunggungnya.
“ tuh kan kamu yang gak kuat” rintihnya sambil menikmati pijatanku dilehernya.
“ Justru aku semakin kuat tau, itu tandanya kekuatanku, tadi kan kamu bilang paling nanti aku yang gak kuat,hehe” balasku.
“ maksudku bukan begitu tau, ih kamu nakalin aku nih” jawabnya.
Sambil memijat terus saja kutekan tekan torpedoku di punggungnya, diapun kegelian.
“ aduuuh…itu punya kamu gede banget sih, geli tau..jadi merinding” rintinnya.
Memang aku melihat bulu halusnya kelihatan sedikit berdiri. Akupun semakin bernapsu.
“ Ardi…kamu nakal banget, nanti kalau ketahuan suamiku gimana loh?” erangnya.
“belum juga apa2 dibilang nakal, belum juga dipegang sudah bilang gede, pegang dong” pintaku.
“ gak mau ah” jawabnya.
“ itu kan gak bersih” katanya.
“ kamu tuh salah, punyaku nih selalu aku bersihkan, pokoknya kamu pasti suka deh” akupun merajuk.
“ memangnya kamu belum pernah pegang punya suami kamu?” tanyaku
Dia menggeleng.
“ Wah kasian deh kamu sudah gede begini, sexy lagi belum pernah pegang penis lelaki, padahal kalau sudah pernah pegang dan merasakannya kamu akan ketagihan deh, btw tau gak kalau aku tanya semua lelaki di dunia ini pasti mereka kepingin banget penisnya dipegang sama kamu” kataku.
“ Gak ah…” jawabnya ragu.
“sudah gak ragu2 aku jamin deh kamu pasti keenakan” sambil kuarahkan tangannya menuju ke penisku, kulihat dia dengan lembut meraba penis ku dari luar celana pendekku, untung aku sudah melepaskan celana dalamku waktu dirumah tadi.
“ besar banget punya kamu di, keras lagi” sahutnya.
“ memangnya punya suamimu gak seperti ini?” kataku.
“ gak tuh” jawabnya.
“ pegang dari luar mana enak, buka donk celanaku..” pintaku.
Dengan sedikit merengut dia mulai membuka celanaku, wajahnya terlihat kaget begitu melihat penisku keluar dari
celana, kepalanya begitu licin mempesona, dan kurasa ukurannya yang membuat dia tercengang.
“ Bersih kan?” tanyaku, dan iapun mengganguk dengan wajah memerah, perlahan dia elus penis sambil dia perhatikan setiap lekuk penisku, dia kembali menelan ludah..
“ besar sekali ya…Pernah diukur gak di panjang penismu?” tanyanya sembari tangannya gemetar menggenggam penisku.
“ gak pernah tuh”jawabku, “ tolong diukurin donk” sahutku lagi. seks jalan terus pikirku..
“ok, sebentar aku ambil penggaris”jawabnya.
Lama juga dia keluar dari kamarnya sambil membawa penggarisan.
“ susah carinya, sorry ya kelamaan, sudah kecil lagi ya?” tanyanya.
“ iya lama banget sih, udah kecil lagi, ya kalau mau diukur mesti digedein lagi” kataku.
“ caranya gimana sih?” tanyanya.
Wah ini wanita lugu atau pura2 pikirku, tapi melihat caranya memegang penisku kelihatan sekali dia belum pengalaman.

“ Banyak caranya, salah satunya dengan aku melihat payudaramu dan memegangnya, pasti dia kembali besar deh” kataku.
“ masa sih?” sahutnya.
“ Buktiin aja, boleh aku lihat dan memegang payudaramu?” pintaku.
“ ehm…kita mestinya gak boleh melakukan ini loh di..nanti kalau ketahuan suamiku gimana?” sanggahnya.
“ ya tidak

Berlanjut lagi dalam sambungan selanjutnya

Leave a Comment